Bupati Berharap Kejurnas Grasstrack Berlanjut Di Asahan

GRAHAPENA | ASAHAN – Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar S.Sos, MSi berharap Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Grasstrack dapat berlanjut atau digelar rutin setiap tahun di Asahan.

Hal itu dikatakan Bupati Asahan dalam sambutannya ketika menutup Putaran I Kejurnas Grasstrack Region I A Sumatera 2025 di Sirkuit Permanen Pabrik Benang Kisaran, Minggu sore (08/06/2025).

Taufik mengatakan, Kejurnas tersebut merupakan ajang balap Grasstrack terbesar yang pernah digelar di Asahan. Ia menilai event tersebut sangat positif karena tidak hanya memacu prestasi olahraga otomotif, tetapi juga berdampak pada pembinaan generasi muda.

“Kejurnas Grasstrack ini, kita harapkan dapat melahirkan atlet atau rider baru dari Asahan. Karena generasi muda dapat menyalurkan hobi secara positif, terhindar dari pergaulan bebas, aksi ugal – ugalan di jalan, dan penyalahgunaan narkoba yang dapat merusak masa depan mereka,” kata Bupati.

Bupati juga mengajak generasi muda untuk terus mengembangkan bakat di dunia otomotif. “Kembangkan potensi yang dimiliki, terus berlatih dan asah kemampuan, agar ke depan dapat mengharumkan nama Asahan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” pesannya.

Sedang untuk peserta luar daerah, Bupati berharap mereka dapat menyampaikan kepada rekan – rekannya bahwa Asahan kini memiliki sirkuit permanen untuk Grasstrack. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Polres Asahan selaku penyelenggara yang telah sukses menggelar Kejurnas Grasstrack tersebut.

Sementara itu, Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, S.I.K., M.H., menyampaikan harapan agar event Kejurnas tersebut dapat menjadi agenda rutin tahunan. Menurutnya, event ini menjadi sarana pencetak bibit-bibit unggul rider nasional maupun internasional yang dapat mengharumkan nama Asahan.

“Melalui event ini, kami ingin Asahan menjadi barometer tertib berlalu lintas, sopan di jalan, dan juara di sirkuit,” cetus Kapolres.

Kapolres juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama penyelenggaraan terdapat kekurangan dalam layanan, baik dalam ucapan, perbuatan, maupun penyambutan. (hen)